Jogja: Sushi Tei



maguro sushi
Salah satu restoran masakan Jepang yang sebelumnya sudah sangat terkenal di Jakarta membuka cabangnya di Yogyakarta. Sayangnya saya kurang gaul untuk menjadi warga Yogya yang mencoba “Sushi Tei” di hari pertama buka. Sampai akhirnya pada hari Rabu atau hari ketiga Sushi Tei buka, saya berkesempatan mencoba restoran ini. Tentu saja ekspetasi saya tinggi, teman-teman yang sudah pernah mencoba Sushi Tei di Jakarta selalu bercerita kepada saya dengan kesimpulan yang sama “Kamu musti nyobain!”. Apalagi keunikan restoran ini yang tidak ada di restoran sejenisnya, yaitu  Conveyor.

ikura sushi
Jam 14.30 setelah talkshow di Jogja Book Fair , saya datang ke Sushi Tei bersama 2 orang teman owner HungerRanger dan admin StandUpUNY. Waktu datang kami masih harus menunggu alias masuk waiting list. Sialnya dibalik tampilan luar restoran yang keren, dengan kaca yang tembus cahaya matahari. Ruangan menunggu sama sekali tidak nyaman, panas sekali karena sinar matahari langsung menembus ke ruangan tunggu. Untung 10 menit kemudian kami sudah dapat tempat yang berdekatan langsung dengan Conveyor. Nah disini juga saya merasa sedikit kecewa.

tekka maki

Rasa kecewa saya lebih tepatnya rasa kecewa yang sedikit egois sih, karena saya tidak terlalu menyukai fusion sushi dan semua sushi yang tersaji di conveyor adalah fusion sushi dan beberapa appetizer seperti Edamame (kedelai khas asia timur), dan Chuka Wakame Chinmi (salad rumput laut). Oke saya sampingkan rasa kecewa saya karena tidak ada sushi yang saya suka dari conveyor.Saya membuka buku menu dan langsung menuju ke menu yang menurut saya menjadi standar sebuah restoran jepang, apalagi kalau bukan Sushinya dan tujuan saya adalah Nigiri Sushi dan Roll Sushi. Maguro (tuna) ,Shimaaji (Striped Jack Mackarel), Ikura Sushi (Salmon Roe / Telor Salmon) dan Tekka Maki (tuna).  Teman saya memesan Dynamite Roll (prawns,scallop, grilled mayo with prawn roe) dan California Maki. Sayang sekali dan aneh sekali, menu salmon ternyata tidak tersedia, dikarenakan stoknya sedang kosong. Ini mungkin hal terakhir yang ingin saya dengar waktu memesan menu sushi. Untuk minum kami pesan Ocha dingin yang bisa di refill kapanpun kita mau.

dynamite roll

Satu hal yang menjadi keunikan lain di Sushi Tei ini adalah menu Nigiri Sushi seakan ada level untuk beginner dan advance. Jadi ada beberapa menu yang half-boiled alias sudah direbus setengah matang dulu. Mungkin menu ini dibuat untuk customer yang ingin mencoba raw sushi ini tapi masih takut berakhir mual. Hal yang biasa terjadi bagi orang yang baru pertama kali mencicipi sushi, terutama yang raw. Tips dari saya: Makan Es Krim bisa mengurangi rasa mual.


chuka idako chinmi

Surprisingly, pesanan kami, terutama pesanan saya datang cepat. Saya sebelumnya sempat berpikir restoran yang baru buka biasanya kurang tanggap dalam melayani, dan saya cukup senang ternyata saya berpikir salah. Maguro dan Shimaaji Sushi adalah target pertama saya, dan syukur berhasil membuat saya tidak penasaran lagi dengan Sushi Tei. Sayangnya nasib saya kurang beruntung waktu mencoba Ikura Sushi, salah satu menu yang dari dulu ingin saya coba. Kalau bingung membayangkan rasa telur ikan salmon, coba bayangkan rasa scott emulsion. Yak, sepertinya saya harus setuju, Tobiko Roe masih lebih enak. Sepertinya ini masalah selera saja sih, dan kebetulan selera saya tidak cocok dengan ikura Sushi. Kemudian menu sushi terakhir saya adalah Tekka Maki, yang bentuknya tidak jauh berbeda dengan Tekka Maki di sebuah restoran jepang di Nulogaten. Sama-sama mini dan sayangnya terlihat sedikit berantakan.

shoyu ramen
Dynamite Roll, fusion Sushi, menurut saya cukup enak. Hanya saja ukurannya terlalu kecil dan berbeda dengan tampilan di menu (yah semua orang pasti sering mengalami ini). Sementara California Makinya, sayang sekali cukup mengecewakan. Tidak seenak yang saya cicipi di beberapa restoran lain. Kemudian kami menambah pesanan lagi (waktu itu dalam keadaan kalap). Chuka Idako Chinmi dan Shoyu Ramen.  Chuka Idako Chinminya, menurut saya juga masih kurang, masih ada beberapa resto di Jepang yang punya Chuka idako Chinmi lebih enak, tapi nilai positifnya ada beberapa menu appetizer disini yang tidak ada di restoran lain, mulai dari Spicy Hotate (Scallop), Tamagoyaki (eggroll) beraneka jenis, Agedashi Tofu (Deepfried Tofu),dan masih banyak lagi (aslinya lupa nyatet). Kemudian beralih ke Shoyu Ramen, menu ramen paling murah di Sushi Tei , rasanya lumayan namun saya masih belum puas. Mungkin kalau saya kesini lagi saya harus coba Spicy Miso Ramen atau Yaki Udonnya.

mathca tsubuan
Makan sore kami ditutup dengan dessert berupa, Matcha Tsubuan , semacam eskrim yang terbuat dari bubuk green tea dan es krim ini berisi tsubuan (red bean paste). Belakangan saya baru tahu ini dessert paling popular di Sushi Tei. Kalau ditanya kesimpulan dari kunjungan pertama saya ke Sushi Tei, kesimpulan dari saya adalah…harga di Sushi Tei ini beberapa ada yang sedikit mahal namun hal ini dikarenakan bahan baku yang dipilih Sushi Tei memang dari kualitas yang cukup bagus. Jadi ya seperti pepatah jawa. Ono rego ono rupo.

Untuk menu , Sushi Tei memiliki keunikan dengan menunya yang beraneka ragam. Tentu saja butuh waktu yang cukup lama untuk orang yang waktu datang masih belum memutuskan untuk makan apa sebelumnya. Saran saya, kalau ada waktu browsing saja di Sushitei.co.id sebelum kesana. Ada beberapa rekomendasi menu. Kalau ditanya apakah ingin kesana lagi, tentu saja masih. Saya penasaran dengan menu donburi dan sashiminya.  Selamat mencoba .


shimaaji sushi



Kunjungan Kedua

Entah kerasukan apa, tiba-tiba si Ibu ngidam ke Sushi Tei. Akhirnya kesana deh.

"Wah bimbingan orang tua nih"
Akhirnya saya pesennya agak niat dikit, mulai dari Appetizer - Dessert haha. Bahkan minumnya pun pesen yang agak niat dikit, padahal biasanya yah cuma Ocha yang bisa di refill.

Oke mulai dari Appetizer

Spicy Hotate, ini enak banget. nget nget. Menurut saya chuka idako chinmi aja ampe kalah . Dengan unsur spicy yang sebenernya sih nggak bisa dibilang pedes ya, sekedar menambah cita rasa. Spicy Hotate cocok jadi pembuka sebelum makan sushi.



Akhirnya kesampaian juga pesen nigiri sushi salmon. Setelah kunjungan pertama agak aneh, karena katanya belum menyediakan sushi salmon. Buat temennya Salmon ada, Mekajiki Nigiri, alias swordfish sushi.  Dua-duanya juga enak. Standar sushi tei sih ya. Cuma ya masih ada yang lebih enak daripada sushi tei sih. :p


Tetiba pengen pesen Gunkan Sushi juga. Akhirnya pesanlah Ebiko Gunkan, gunkan dengan topping telor udang dan Negitor Gunkan , kombinasi daging tuna yang dicacah dengan cacahan daun bawang juga. Dua-duanya kebetulan belum pernah saya coba di restoran lain. Jadi saya belum bisa membandingkan ya. Tapi pilihan saya ini menurut saya enak kok! Daripada pesanan saya sebelumnya Ikura Sushi alias sushi toping telur salmon .



Salmon Mentaiyaki. Ini pesenan si adik sih. Saya cuma nyobain dikit. Yah menurut saya sih kurang ya. Karena saya sendiri kurang suka penyajian daging salmon seperti ini. Kalau teriyaki masih mendingan ya, ini buat saya toomuch sih. Saya kurang suka kombinasi grilled salmon dengan cod roe mayonnaise ini. Mendingan gausah pake mayonnaise.

  

Gyu Saka Mushi. Habis makan yang berat-berat di atas, langsung nyeruput Mushi dengan kaldu yang subhanallah enaknya. Belum berbagai macam jamur yang ada di mushi ini. Ini pesanan Ibu saya sih, cuma saya rampok dikit dikit ahah. Wajib coba-able.

 


Langsung saya bahas tiga-tiganya. Ya. Mulai dari paling atas, Green Addict, Sushi Tei Sunrise, Strawberry Mojito. Green Addictnya menurut saya terlalu manis. Jadi malah bukan sebagai penghilang haus tapi malah bikin tambah haus, untung ini pesanan adik saya, sayang sekali padahal udah unik minuman dengan cita rasa buah Kiwi. Sushi Tei Sunrisenya juwara.Kalau Sushi Tei nggak yakin enak juga kayaknya nggak mungkin dikasih nama ini ya? Haha. Strawberry Mojitonya so-so lah.








Dessert

Dari dulu pengen nyobain Sherbet baru kesampaian sekarang. Istilahnya ini Frozen Dessert lah. Untungnya dapet yang enak juga. Watermelon Sherbet ini enak dan enteng. Walaupun emang di dalem Sherbet ada unsur susu/unsur fat lain juga (berbeda dengan sorbet), cuma emang nggak sebanyak es krim jadi nggak eneg eneg banget dimakan setelah kita makan menu segambreng gitu.


Matcha Mocha, dessert dashyat dari Sushi Tei , unsur isiannya tuh terdiri dari bubuk greentea dipadukan dengan krim mocha. Laziz. Dashyat. Avant Garde. Aduh saya kehabisan kata-kata soal dessert ini. Cobain aja.


Kunjungan Ketiga



Salmon Blackpepper Steak. Khusu buat yang kurang suka sushi atau masih beradaptasi dengan Japanese Food. Sausnya juga enak, apalagi dimakan dengan nasi putih. Salmon ini ditemani Onion Ring dan Stick yang crispy! 


Baked Salmon. Yang ini enak juga ternyata sushi fusion salmon di baked.


Mentai Kani Mayo. Kalau yang ini sushi crabstick pakai mayo.


Tamagoyaki

Ini salah satu appetizer andalan juga. Egg Roll ini sebenarnya ada berbagai macam pilihan di menu Sushi Tei. Kelihatan simpel tapi memasaknya nggak simpel lho!




Sunrise Sushi Tei. Segar rasa kiwi orange juice.


 Sunset Sushi Tei. Segar rasa markisa dan apple juice.








Appetizer favorit saya setelah Chuka Idako. Spicy Hotate ini juga dibalut dengan saus yang rasanya mantap sekali. Sesuai kedudukannya sebagai appetizer, mampu membangkitkan gairah makan.



Yang ini adalah salmon set. Nasi, sayuran dan salmon tepung. Saya suka sekali salmon tepungnya, walaupun digoreng rasa khas salmonnya tidak hilang, teksturnya crunchy di luar lembut di dalam. Luar biasa, sempurna!


Sashimi Salmon

Menu favorit saya!! Segar dan dibawakan langsung oleh Mbak Fitri. Spesial! Hahaha. Jangan lupa ada perasaan lemon untuk menambah cita rasa Salmon ini.






Menu baru di sushi tei. Unagi Spicy Roll. Pedas, dan crispy khas unagi. Oke.


Juara hari ini. Sushi Bridge. Ada 36 sushi dengan berbagai macam varian di bridge ini. Ada yang nigiri alias raw ada juga yang fusion. Cocok banget buat rame-rame. Menurut saya ini udah murah banget 250rb bisa buat berbanyak orang.


Harga:
Maguro Sushi Rp. 20.000
Shimaaji Sushi Rp. 20.000
Ikura Sushi Rp 49.000
Tekka Maki Rp. 20.000
Dynamite Roll Rp. 48.000
California Maki Rp. 28.000
Shoyu Ramen Rp. 48.000
Chinmi Chuka Idako Rp. 38.000
Matcha Tsubuan Rp. 32.000
Ocha (free refill) Rp. 11.000
Sushi Tei SUnrise 30.000

Strawberry Mojito 30.000

 Green Addict 30.000
Matcha Mocha 32.000
Watermelon Sherbet 32.000
Spicy Hotate 38.000

Salmon nIGIRI 20.000
Ebikko Gunkan 18.000
Negitoro Gunkan 28,000
Mekajiki Nigiri 28.000
Salmon Mentaiyaki 75.000
Gyu Saka Mushi 62.000
 



Sushi Bridge: 250.000



Lokasi:

Sushi Tei
Jl. Gejayan Kompleks Colombo no 9.
@sushitei_yogya
Telp: (0274) 552637

Komentar

  1. Wah harganya cukup berat buat dompet saya nih. Cuma bisa beli sushi yg 20rban + ocha. Haha

    BalasHapus
  2. Shoyu Ramennya enak gak? Harganya mahal banget.

    BalasHapus
  3. Sayang banget rasanya jauh dg sushi tei yg ada di surabaya apalagi yg di jakarta.
    Kuah udon-nya terlalu manis, sushinya beberapa jenis amis (tobikonya sendiri sudah tidak segar di lidah)

    BalasHapus
  4. kl ramen sepertinya di hakone lbh murah ya, harga yg sama dgn sushi tei tp dgn topping lbh banyak, oya skrg jg bermunculan pesaing seperti ramen hakata, yg lokasinya deket2 jg dgn sushi tei

    BalasHapus
  5. kalau boleh tahu kenapa milih Sushi Tei dibanding restoran jepang lainnya? Apakah hanya karena sedang launching atau bagaimana? terima kasih. :)

    BalasHapus
  6. yang sushi bridge itu untuk berapa orang yaa? trims :>

    BalasHapus
  7. Rasa sama harga nya jauh ya sama yang di jakarta :(

    BalasHapus
  8. sama yang di bandung dan jakarta rasanya beda banget kenapa ya? kadang presentasi makanannya juga kurang indah dan irisan salmonnya tipis2.

    BalasHapus

Posting Komentar